Wednesday, September 13, 2006

DARI KITA YANG PERNAH kecil....

Wanita, kelaparan, sepak bola, sex, musik, kudeta, semuanya datang dengan kereta yang sama. Kini udur kecil mengabaikan aturan yang menentukan siapa yang harus dicintai dan bagaimana caranya? Dan seberapa banyak aturan dan norma – norma yang membuat para nenek disebut nenek, paman disebut paman, ibu disebut ibu, sepupu disebut sepupu, roti disebut roti, dan jagung disebut jagung, kenyataanya banyak sekali para paman menjadi ayah , ibu menjadi kekasih dan teman – teman kecilkupun hilang.
Mungkin benar, yang kau tabur adalah yang kau tuai, walaupun aku adalah anak laki – laki tetap saja aku butuh seorang figure ayah apalagi seorang ibu yang memberikanku makan sebelum aku berangkat sekolah, yang mencucikan pakaianku saat liburan sekolah, yang memberiku jajan saat les belajar, tapi semua itu hanya angan – angan saja, kenyataanya aku hidup tanpa mereka sejak umurku 4 tahun.
Makanan kesukaaanku seharusnya Sandwich tomat dan roti keju, tapi tamparan sejak kecil membuatku membiasakan diri untuk menyantap apa saja yang ada di mataku, tanpa sandwich tomat dan roti keju.
Aku berharap dalam beberapa jam aku dapat merubah hidupku, tapi setiap aku berusaha dalam setiap detiknya, jamku berubah menjadi arang.
Semuanya dimulai saat hukum – hukum cinta diterapkan, mereka memisahkan aku dengan apa yang seharusnya kucintai, kuhormati, dan yang ku junjung tinggi,.
Atas dasar semua mencintai aku, mereka tak pernah berpikir memisahkan aku disaat pasca balita akan membuat diriku kehilangan satu diantara seribu organ yang disebut kasih sayang, mereka menggantikan ibu baru untuku.
Saat itu ingin sekali aku mengucapkan mama, papa, tapi harus berapa banyak, berapa orang lagi yang harus kusebut, yang pada akhirnya mereka semua bukan yang aku harapkan.
Ada temanku bilang bahwa saudara yang tersayang tidak harus lahir dari kandungan yang sama, tapi bukan itu yang aku jalani saat ini, mereka ada dan nyata tapi untuk hari ini saja. Itu saja sudah sangat beruntung bagiku, mungkin di suatu hari nanti aku harus mempercayai ada banyak orang di luar sana dan banyak penjahat pula menunggu di pintu keluar yang diantaranya adalah AKU… aku yang hidup diantara mereka yang pernah kecil.



1 Comments:

At 2:54 AM, Anonymous Anonymous said...

Cm sdkit kata yg hanya bs ku ucap .. Aku sering membaca dgn bangga tulisan2 d blog ini dan dr sni inspirasiku terlahir

 

Post a Comment

<< Home